Adab Bermajelis

1
3474

Adab yang sederhana, tetapi mungkin kita melalaikannya.

  1. Jika ingin bergabung dengan suatu majelis maka hendaknya mengucapkan salam kemudian duduk di tempat yang tersedia. Jangan duduk di tempat orang lain atau memisahkan dua orang yang duduk berdekatan kecuali seizinnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Janganlah salah seorang diantara kalian meminta seseorang berdiri dari tempat duduknya kemudian duduk disitu. Tetapi hendaknya kalian melapangkan atau melonggarkan (agar yang lain bisa duduk)” (HR Muslim no. 11). Rasulullah juga bersabda, “Tidak halal bagi seseorang untuk memisahkan diantara dua orang kecuali seizin keduanya” (HR. Abu Dawud no. 4825)
  2. Jika ada yang bangkit dari tempat duduknya kemudian kembali maka dia lebih berhak akan tempat duduknya tersebut. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Jika salah seorang dari kalian berdiri dari tempat duduknya kemudian kembali maka dia lebih berhak atasnya” (HR. Tirmidzi no. 2132 dan Ibnu Majah no. 2377)
  3. Jangan duduk di tengah halaqah (lingkaran). Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu mengatakan, “Rasulullah shallallahu alaihi wasallam melaknat orang yang duduk di tengah halaqah” (HR. Abu Dawud no. 4826 dengan sanad yang hasan)
  4. Jika duduk di majelis hendaknya tenang dan jangan banyak bicara atau melakukan gerakan yang tidak perlu sehingga mengganggu yang lain. Jika berbicara hendaknya dengan sopan dan hindari dusta serta ghibah (menggunjing) yang lainnya. Rasulullah, “Seorang muslim adalah yang mana kaum muslimin selamat dari lisan dan tangannya
  5. Hindari bermajelis (duduk-duduk) di jalan. Tetapi jika diperlukan maka hendaknya menjaga adab dan jangan menganggu orang yang lewat. Rasulullah bersabda, “Hati-hati (jauhi) duduk –duduk di (pinggir) jalan! Para sahabat mengatakan, Tetapi kami membutuhkannya, sesungguhnya kami berbincang-bincang disitu.  Rasulullah menjawab, Jika kalian enggan dan ingin tetap duduk-duduk maka berikan jalan hak-nya. Para sahabat mengatakan, Apa hak jalan? Rasulullah menjawab, Menahan pandangan, tidak mengganggu, menjawab salam, memerintahkan kebaikan dan melarang kemungkaran” dan pada sebagian riwayat ada tambahan “Dan menunjukkan orang yang tersesat” (HR. Bukhari no. 3/173)
  6. Jika bangkit dari majelis hendaknya berisfighfar. Rasulullah kalau bangkit dari majelisnya biasa mengucapkan:

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

Mahasuci Engkau ya Allah dan dengan pujian atasMu, saya bersaksi tidak ada sesembahan yang haq kecuali Engkau, saya memohon ampun dan bertaubat kepadaMu”(HR. Tirmidzi 3433)

Disarikan dari kitab Minhajul Muslim karya syaikh Abu Bakar Jazairiy rahimahullah.

Abu Zakariya Sutrisno. Riyadh, 18/12/1437H


| Web:Ukhuwahislamiah.com | FB:Ukhuwah Islamiah | Twitter:@ukhuwah_islamia |

 

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here