Aku tahu!! Bidadari Tak Turun ke Bumi

0
1845

Mentari  dan rembulan silih berganti

Bersamanya. . . berlewat kesedihan dan kesusahan hati

Kebahagiaan dan suka cita pun berlalu hari

Melalui hidup dari merangkak hingga berlari

Usiaku telah muda kini . . .

Hingga hatiku mulai merindukan bidadari . . .

Namun, ku tahu . . .

Bidadari tak turun ke bumi

Maka aku pun bertanya . . .

Apa yang bisa aku cari?

Apa yang tersedia di bumi?

Sebagai tambatan yang menentramkan hati . . .

Hari-hari berlalu tak terasa seperti dulu lagi . . .

Semakin lama terdesak untuk segera mendapati

Berdetak semakin kencang jiwa ini . . .

Tapi, ada sebuah jawaban yang pasti . . .

Wanita sholehah itu adalah yang dinanti . .

Membahagiakan serta menetrami . . .

Tapi Aku ingat mereka bukanlah bidadari

Terkadang melapangi kadang pula membebani

Terkadang melayani kadang pula menjadi-jadi

Terkadang menghibur hati kadang pula menyakiti

Hmm . . .

Bisa jadi mereka lebih dari bidadari

Sebab ketundukan mereka pada perkara syar’i

Sebab syukur mereka atas rizki

Sebab sabar mereka atas tindakan suami

Sebab santun mereka yang menentramkan hati

Sebab kelembutan mereka yang menyejuki

Sebab keteguhan mereka menjaga kehormatan diri . . .

Merekalah wanita sholehah dari para istri

Mereka lebih dari bidadari . . .

Karena kesetiaan mereka menemani

Di dunia dan di syurga nanti . . .

Aamiiiiin

<Abu Ja’far al-Malanjy>

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here