Berhati-hati dan sedikit berbicara adalah tanda keimanan dan keilmuwan seseorang. Sebaliknya, banyak berbicara dalam hal yang tidak bermanfaat adalah tanda kurangnya ilmu dan pemahaman seseorang. Berkata salah seorang salaf rahimahullah:
إذا تمّ العقل نقص الكلام
“Jika sempurna akal (seseorang) maka akan berkurang perkataan.”
Diriwayatkan bahwa Khalifah Umar bin Khattab radhiyallahu anhu berkata:
من كثر كلامه كثر سقطه
“Siapa yang banyak bicara maka banyak salahnya.”
Berkata Ibrahim bin Adham rahimahullah: “Waspadalah dari memperbanyak dan berbelit (dalam bicara), sesungguhnya orang yang banyak bicara maka akan banyak salahnya.”
Untuk itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassallam memerintahkan kita untuk selalu berkata yang baik, kalau tidak maka hendaknya diam. Beliau bersabda,
من كان يؤمن بالله واليوم الاخر فليقل خيراً أو ليصمت
”Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia berkata baik atau diam.” (Bukhari no. 6018, Muslim no. 47)
—
| Web:Ukhuwahislamiah.com | FB:Ukhuwah Islamiah | Twitter:@ukhuwah_islamia |