Imam Bukhari rahimahullah
Nama beliau adalah Abu Abdillah Muhammad bin Ismail bin IbrahimAl Mughirah Al Ju’fiy Al Bukhariy. Beliau adalah hufadz Islam dan imamnya para imam hadits. Lahir tahun 194H dan wafat tahun 256H (umurnya sekitar 62 tahun). Melakukan rihlah mencari hadits ke penjuru dunia, ke Khurasan, Al Jibal, Iraq, Hijaz, Syam dan Mesir. Mengambil hadits dari banyak ahli hadits diantaranya: Makkiy bin Ibrahim Al Balkhiy, Abdan bin Utsman Al Marwaziy, Muhammad bin Yusuf al Firyaniy, Abu Nu’aim Fadhl bin Dukain, Ali bin Madini, Ahmad bin Hambal, Yahya bin Ma’in, Ismail bin Abi Uwais Al Madaniy, dan yang selainnya. Adapun yang mengambil hadits dari beliau maka sangat banyak sekali. Berkata Al Farabriy, “Telah mendengar kitab Bukhari sebanyak 90 ribu orang.” Bukhari berkata, “Saya mengeluarkan kitab Ash Shahih dari sekitar 600 ribu hadits. Saya tidak meletakkan di dalamnya satu hadits kecuali saya sholat dua rekaat.”
Imam Muslim rahimahullah
Nama beliu adalah Abu Husain Muslim bin Al Hajaj bin Muslim Al Qushairy An Naisabury. Salah satu hufadz hadits. Lahir tahun 204H, demikian yang dikatakan Ibnu Al Atsir. Adabun Imam Dzahabi dalam Siyar Alamin Nubala’ beliau lahir tahun 206H. Wafat tahun 261, umurnya sekitar 55 tahun. Berkelana mencari hadits ke Iraq, Hijaz, Syam, dan Mesir. Mengambil hadits dari Yahya bin Yahya An Naisabury, Qutaibah bin Sa’id, Ishaq bin Rahawaih, Ali bin Al Ja’ad, Ahmad bin Hambal, Abdullah Al Qawariry, Syuraih bin Yunus, Abdullah bin Maslamah Al Qa’nabiy, Harmalah bin Yahya, Khalaf bin Hisyam, dan ulama’ yang lainnya. Adapun yang meriwayatkan dari beliau banyak sekali, diantaranya: Ibrahim bin Muhammad bin Sufyan, Abu Zur’ah, dan Abu Hatim. Imam Muslim mengatakan, “Saya menulis Al Musnad As Shahih dari 300 ribu hadits yang saya dengar.”
Imam Tirmidzi rahimahullah
Beliau adalah Abu ‘Isa Muhammad bin ‘Isa bin Saurah bin Musa bin Adh Dhahak As Sulamy At Tirmidy. Lahir tahun 200H dan wafat tahun 279H. Mengambil hadits dari banyak sekali ulama’ diantaranya: Qutaibah bin Sa’id, Ishaq bin Musa, Mahmud bin Ghailan, Sa’id bin Abdirrahman, Muhammad bin Basyar, Ali bin Hujr, Ahmad bin Mani’, Muhammad bin Mutsana, Sufyan bin Waqi’, Bukhari, dan yang lainnya. Adapun yang meriwayatkan dari beliau sangat banyak, diantaranya adalah Muhammad bin Ahmad bin Mahbub Al Mahbuby. Beliau memiliki tulisan-tulisan dalam ilmu hadits. Kitab Jami’ beliau adalah sebaik-baik kitab, paling banyak faedah, tertib penyusunannya dan paling sedikit pengulangannya. Di dalamnya diberi penjelasan macam-macam haditsnya, dari yang shahih, hasan, gharib dan dha’if. Imam Tirmidzy berkata, “Saya menyodorkan kitab saya ini kepada ulama’ Hijaz maka mereka ridha dengannnya, saya sodorkan pada ulama’ Iraq dan mereka pun ridha, saya sodorkan kepada ulama’ Khurasan mereka pun ridha dengannya.”
Imam Nasa’I rahimahullah
Beliau adalah Abu Abdirrahman Ahmad bin Syu’aib bin Ali bin Bahr bin Sinan An Nasa’i. Salah satu ulama’ hufadz. Lahir tahun 224H dan meninggal di Mekah tahun 303H. Meriwayatkan hadits dari Sa’id, Ishaq bin Ibrahim, Humaid bin Mas’adah, Ali bin Khasyram, Muhammad bin Abdil A’la, Al Harits bin Al Musaikin, Hanad bin As Sari, Muhammad bin Basyar, Mahmud bin Ghailan, Abu Dawud As Sijistany, dan yang selainnya. Yang mengambil hadits darinya diantaranya Abu Basyar ad Daulaby, Abul Qasim Ath Thabary, Abu Ja’far Thahawy, Muhammad bin Harun bin Syu’aib, Abu Maimun bin Rasyid, Ibrahim bin Muhammad bin Shalih bin Sinan, Abu Bakar Ahmad bin Ishaq. Beliau memiliki banyak tulisan dalam hadits dan ilal diantaranya kitab sunan beliau. Kitab Sunan beliau adalah yang paling sedikit hadits dhaifnya diantara empat kitab sunan. Berkata Ad Dzahabi dan At Taj As Subki, “An Nasa’I lebih hafal dari Muslim pemilik Ash Shahih.”
Imam Abu Dawud rahimahullah
Beliau adalah Sulaiman bin Asy’ats bin Ishaq bin Basyir bin Syadad bin Amr bin Imran Al Azdy As Sijistany. Bekelana mencari hadits ke penjuru negeri, ke Iraq, Khurasan, Syam, Mesir dan Jazair. Lahir tahun 202H dan wafat di Al Bashrah tahun 275H. Mengambil hadits dari Muslim bin Ibrahim, Sulaiman bin Harab, Utsman bin Abi Syaibah, Abi Walidi At Thayalisy, Abdullah bin Maslamah Al Qa’naby, Musaddad bin Musarhad, Yahya bin Ma’in, Ahmad bin Hambal, Qutaibah bin Sa’id, Ahmad bin Yunus dan selainnya. Diantara yang mengambil hadits darinya, anaknya yaitu Abdullah, Abu Abdurrahman An Nasa’I, Ahmad bin Muhammad Khallal, dan Abu Ali Muhammad bin Ahmad Al Lu’luiy. Imam Abu Dawud mengatakan,”Saya menulis dari Rasulullah 500 ribu hadits, saya memilih darinya dan saya masukan dalam kitab ini- yakni kitab sunan- saya kumpulkan sekitar 4800 hadits, saya sebutkan (hadits) yang shahih, yang menyerupainya dan yang mendekatinya.” Berkata Khathaby, “Dia (kitab sunan) lebih bagus penyusunannnya dan lebih banyak (faedah) fiqihnya dari Ash-shahihain.”
Imam Ibnu Majah rahimahullah
Beliau adalah Abu Abdillah Muhammad bin Yazid bin Abdillah bin Majah Al Qazwiny mawla Rabi’ bin Abdillah. Lahir tahun 209 dan wafat tahun 273 atau 275H. Beliau adalah salah seorang imam terkenal, penulis salah satu kitab sunan yang empat, dan salah satu dari kutubussittah. Yang pertama kali memasukkan beliau diantara kutubussittah adalah Ibnu Thahir, kemudian Al Hafidz Abdilghany. Berkata Ibnu Katsir, “Sesungguhnya dia (sunan Ibnu Majah) adalah kitab yang mufid (berfaedah), penyusunan bab-nya kuat dalam fikih, beliau rihlah dan berkelana ke penjuru dunia dan mendengar hadits dari banyak ulama’ diantaranya sahabat-sahabat Malik dan Al Laits. Yang meriwayatkan dari beliau banyak sekali diantaranya Abu Al Hasan Al Qathan.”
Diringkas dari muqadimah kitab Nailul Author syarah Al Muntaqo, karya Imam Asy Syaukani rahimahullah (wafat 1250H)
Abu Zakariya Sutrisno. Riyadh, 2/11/1436H.