Kita sekarang berada dalam bulan Rajab, salah satu dari empat bulan yang diharamkan (disucikan) dalam Islam. Dari Abu Bakroh radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ
“Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan yang diharamkan (disucikan). Tiga berturut-turut yaitu Dzulqo’dah, Dzulhijjah, dan Muharram, serta Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadil (akhir) dan Sya’ban.” [HR. Bukhari (3025) dan Muslim (4477)]
Karena berada di bulan yang mulia maka hendaknya kita berusaha mengagungkannya. Jangan sampai bulan ini lewat begitu saja tanpa terbetik rasa pengagungan dalam diri kita. Diantara bentuk pengagungan adalah dengan tidak mendzalimi diri sendiri dalam bulan-bulan yang diharamkan. Allah berfirman,
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْراً فِي كِتَابِ اللّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَات وَالأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلاَ تَظْلِمُواْ فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram . Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan-bulan tersebut.” (QS Taubah: 36)
Salah satu bentuk mendzalimi diri sendiri adalah dengan melakukan dosa dan kemaksiatan. Hendaknya benar-benar jauhi dosa dan kemaksiatan dalam bulan-bulan diharamkan. Barangsiapa mengagungkan bulan yang Allah haramkan maka hal tersebut termasuk bentuk ketaqwaan. Namun, bedakan antara “mengagungkan” dengan “mengkhususkan ibadah tertentu” pada bulan-bulan tersebut. Selama tidak ada dalil yang menunjukkan disyariatkan ibadah tertentu maka tidak boleh kita mengkhususkan. Seperti mengkhususkan puasa, sholat, sedekah, umrah dan yang lainnya. Allahu A’lam.
Abu Zakariya Sutrisno. Riyadh, 5 Rajab 1436H.