Banyak orang bilang negeri kita, Indonesia gemah rimpah loh jinawi. Ada pepatah mengatakan andaikata Anda membuang sebutir biji jagung begitu saja ia akan tumbuh subur -dengan izin Allah-.
Sebaiknya Saudi, andaikata Anda membuang sebutir biji di disana yakinlah tak berapa lama ia akan jadi ‘marning’, semacam camilan dari jagung yang renyah.Benarkah?Allahu a’lam, namun berdasar pengalaman penulis kemarin(13-15 okt 2010) mungkin ada benarnya juga. Selama perjalanan Riyad-Makah(1000-an KM) sejauh mata memandang yang ada hanya padang pasir dan gunung bebatuan..
Namun , kita patut merenung kenapa kalau ditinjau dari sisi kesehjahteraan kita jauh tertinggal dari negara Saudi? Apakah semata-mata karena Saudi punya tambang minyak?Kalau iya, bukankah negara kita juga punya yang semisalnya.
Allahu a’lam.. Alhamdulillah sampai saat ini jika dibanding negara-negara kaum musliminin lainnya, Saudi lebih konsisten dalam menerapkan syariat islam dan menegakkan syi’ar-syi’arnya. Dalam masalah tauhid dan syirik misalnya, Anda akan jarang menemui kuburan/tempat-tempat yang dikeramatkan dan lainnya. Insyaallah ini adalah salah sebab diberkahinnya negeri 2 tanah suci ini. Bandingkan dengan negara kita..
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
“Andaikata penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka keberkahan dari langit dan bumi. Tetapi, mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya” [Al-A’raf : 96]
Demikian, balasan Allah Subhanahu wa Ta’ala bagi hamba-hamba-Nya yang beriman, dan sekaligus menjadi penjelas bahwa orang yang kufur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, niscaya tidak akan pernah merasakan keberkahan dalam hidup..
Abu Zakariya
—
Riyadh, 12 Dhulqo’dah 1431 H