Seorang muslim sejati harus memiliki semangat dan militansi (kegigihan) untuk berjihad. Berjihad atau bersungguh-sungguh untuk menegakkan agama Allah dan menegakkan keadilan untuk seluruh manusia. Jangan jadi seorang pengecut atau munafiq yang tidak mau atau tidak peduli dengan jihad! Bahkan mendengar istilah “jihad” sudah alergi duluan.
Perlu difahami bahwa makna jihad itu luas, tidak sekedar jihad dengan mengangkat senjata. Jihad bisa dengan ilmu, tenaga, pikiran, harta, bahkan juga dengan nyawa. Umat ini diliputi kehinaan atau kelemahan diantaranya karena meninggalkan jihad. Sebagaimana hal ini disampaikan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam (lihat HR. Abu Dawud no. 3462). Sebaliknya, umat ini insyaallah akan kembali mulia dan kuat jika kembali kepada agama dan ditegakkan jihad dalam tubuh umat ini.
Banyak sekali jalan-jalan jihad, tinggal kita mau atau tidak. Barangsiapa bersungguh-sungguh pasti Allah tunjukkan jalan-jalanNya. Allah berfirman, “Orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami” (QS. Ankabut: 69)
Berjihadlah sesuai dengan keahlian dan kemampuan masing-masing. Apapun profesi yang digeluti hidupkan “semangat jihad” dalam jiwa. Baik sebagai juru dakwah, akademisi, birokrat, teknokrat, politisi, polisi, tentara, tenaga medis, pengusaha dan seterusnya. Mari menjadi “mujahid” pada bidang kita masing-masing. Hanya ridha Allah yang kita cari.
Tetapi penting untuk diperhatikan bahwa jihad harus SESUAI ATURAN SYARIAT dan sesuai dengan aturan yang belaku. Jika tidak sesuai aturan maka bisa malah kontra produktif atau bahkan mendatangkan mudharat bagi kaum muslimin dan masyarakat secara umum.
Mari berjihad dengan benar!
Abu Zakariya Sutrisno. Riyadh, 17/03/2016