Perlu diketahui bahwa dimensi ibadah itu sangat luas, ia meliputi apa-apa yang diridhai Allah baik berupa perkataan maupun perbuatan baik yang nampak maupun tersembunyi.
Sungguh indah definisi ibadah yang dibawakan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah: Ibadah mencakup segala sesuatu yang dicintai Allah dan diridhai-Nya, baik berupa perkataan maupun perbuatan, yang tersembunyi maupun yang nampak. Maka shalat, zakat, puasa, haji, jujur dalam bicara, menunaikan amanah, berbakti kepada kedua orang tua, menyambung tali kekerabatan, menepati janji, memerintahkan yang ma’ruf, melarang dari yang munkar, berjihad melawan orang-orang kafir dan munafiq, berbuat baik kepada tetangga, anak yatim, orang miskin, ibnu sabil, berbuat baik kepada orang atau hewan yang dijadikan sebagai pekerja, do’a, dzikir, membaca Al Qur’an dan yang semisalnya adalah termasuk bagian dari ibadah (al-’Ubudiyah hal 6).
Jadi ibadah tidak sekedar meliputi hal-hal yang berkaitan dengan hubungan manusia dengan sang khaliq seperti sholat. Ibadah cangkupannya sangat luas. Seorang muslim hendaknya senantiasa meniatkan setiap nafas kehidupannya hanya untuk Allah semata. Seorang muslim dalam hidupnya harus berupaya memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi yang lain. Rasulullah bersabda, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR Thabrani, dihasankan Albani dalam Shahihul Jami’ no. 3289)
—
Ukhuwahislamiah.com