ISTRI MEMARAHI SUAMI
Assalammualaykum, ustadz, apa hukumnya bagi suami menahan amarah ketika istri memarahi suami? Atau bersabar ketika direndahkan istri?
Jawab:
Wa’alaikumsalam. Agar tercapai kebahagiaan dalam rumah tangga maka suami dan istri masing-masing harus berusaha bergaul dengan cara yang ma’ruf, yaitu saling timbal-balik dalam memberikan kebaikan. Selain itu keduanya juga harus berusaha memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing. Allah berfirman,
وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئاً وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْراً كَثِيراً
“Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak”. (QS An Nisaa: 19)
Namun telah menjadi sunnatullah bahwa namanya hidup berumah tangga penuh dengan problematika. Kadang kala Allah uji seseorang dengan pasangan yang kurang baik. Termasuk di dalamnya misal punya istri yang mudah marah, suka ngomel, sering tidak puas dengan pemberian suami dan yang lainnya. Seorang suami yang baik tentu akan berusaha sabar dan berusaha menahan amarah. Dia tidak mudah terpancing ikut-ikut marah juga. Bukan berarti dia takut istri tetapi karena dia sadar dan faham bagaimana bersikap yang terbaik. Jika istri marah dan kemudian suami ikut marah maka yang terjadi percekcokan yang tidak kunjung berhenti dan bahkan bisa meruncingkan masalah. Menahan amarah bisa menjadi solusi dari banyak hal, termasuk juga ketika dalam menghadapi masalah rumah tangga. Banyak motivasi yang diberikan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam agar seseorang tidak mudah terpancing marah atau emosi. Diantaranya, beliau menjanjikan dalam sabdanya yang sangat ringkas,
لا تغضب ولك الجنة
“Jangan marah, bagimu surga.” (HR. Thabrani, dinyatakan shahih shahih At-Targhib no. 2749)
Istri yang marah pada suami ada dua kondisi. Yang pertama, bisa jadi dia marah karena sedang suntuk atau karena sedang tidak stabil (misal ketika sedang datang bulan). Dalam kondisi seperti ini memang wajar wanita suka marah dan suka ngomel, termasuk pada suami. Biasanya dalam kondisi seperti ini maka jika “didiamkan” saja nanti istri akan sadar sendiri dan cepat reda marahnya. Wanita kadang kala hanya butuh ngomel dan didengarkan saja. Tidak perlu ditanggapi. Kalau ditanggapi apalagi ikut marah nanti malah panjang urusannya.
Kondisi yang kedua, istri yang suka marah pada suaminya bisa jadi itu memang telah menjadi watak buruknya. Dalam kondisi seperti ini maka tentu tidak cukup didiamkan. Perlu dinasehati dan dididik dengan baik. Kufur pada suami adalah salah satu yang paling banyak menyebabkan wanita masuk neraka. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أُرِيْتُ النَّارَ، فَإِذَا أَكْثَرُ أَهْلِهَا النِّسَاءُ، يَكْفُرْنَ. قِيْلَ: أَيَكْفُرْنَ بِاللهِ؟ يَكْفُرْنَ الْعَشِيْرَ، وَيَكْفُرْنَ اْلإِحْسَانَ، لَوْ أَحْسَنْتَ إِلَى إِحْدَاهُنَّ الدَّهْرَ، ثُمَّ رَأَتْ مِنْكَ شَيْئاً، قَالَتْ: مَا رَأَيْتُ مِنْكَ خَيْرًا قَطُّ.
“Diperlihatkan Neraka kepadaku dan aku melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita, mereka kufur.” Para Shahabat bertanya: “Apakah disebabkan kufurnya mereka kepada Allah?” Rasul menjawab: “(Tidak), mereka kufur kepada suaminya dan mereka kufur kepada kebaikan. Seandainya seorang suami dari kalian berbuat kebaikan kepada isterinya selama setahun, kemudian isterinya melihat sesuatu yang jelek pada diri suaminya, maka dia mengatakan, ‘Aku tidak pernah melihat kebaikan pada dirimu sekalipun.” (HR Bukhari dan Muslim)
Jika memang diperlukan untuk disikapi dengan tegas maka hendaknya dilakukan. Misal didiamkan beberapa hari atau bahkan pisah ranjang agar dia jera dan menyadari kesalahannya. Allahu A’lam. (Dr. Abu Zakariya Sutrisno)
📲 Tanya Jawab Group WA Hubbul Khoir (085771226506)