Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah pada Nabi Muhammad dan pengikutnya.
Kita sering melihat sebagian kaum muslimin meremehkan masalah thoharah (bersuci). Baik thaharoh dalam artian mengangkat hadas (kecil/besar) yaitu dengan wudhu’ atau mandi, atau thaharoh dalam artian menghilangkan najis. Padahal, sesungguhnya kesempurnaan thaharoh akan membantu seseorang untuk mengerjakan ibadah dan membantu untuk khusyuk didalamnya.
Suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam shalat subuh bersama para sahabat radhiyallahu ‘anhum, beliau membaca surat Ruum di dalamnya, beliau pun sedikit kacau bacaannya, maka setelah selesai shalat bersabda bersabda, “Sesungguhnya terkacaukannya bacaan al Qur’an atas kami karena sebagian diantara kalian yang sholat bersama kami tetapi tidak memperbagus wudhu’nya. Barangsiapa menghadiri sholat bersama kami hendaknya memperbagus wudhu’nya” [HR Ahmad dari Abi Ruuh Al Kilaa’ii].
Perhatikan Allah memuji ahli masjid Quba’ dalam firmanNya,
فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَن يَتَطَهَّرُواْ وَاللّهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِينَ
Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih.(QS At Taubah: 108)
Semoga bermanfaat. Semoga Allah menjadikan kita orang-orang yang selalu bersemangat untuk menyempurnakan thaharoh dan menganugerahi kita kekhusyukan dalam ibadah. Amien.
—
Disarikan dari bab thaharoh kitab “Mulakhos Fiqh” Syaikh Dr Saleh al Fauzan hafidzahullah.
Abu Zakariya Sutrisno. Riyadh, 23/3/2013