KEUTAMAAN ISTIGHFAR YANG LUAR BIASA

0
865

KHUTBAH PERTAMA:

الْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ، وَبِفَضْلِهِ تَتَنَزَّلُ الْخَيْرَاتُ وَالْبَرَكَاتُ، وَبِتَوْفِيْقِهِ تَتَحَقَّقُ الْمَقَاصِدُ وَالْغَايَاتُ

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا ﷲ حَقَّ تُقَاتِه وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ ( ال عمران : ١۰٢)

أَمَّا بَعْدُ :

Jama’ah ibadah Jum’ah yang dirahmati oleh Allah,

Yang pertama dan paling utama mari kita selalu besyukur pada Allah. Kita bersyukur atas seluruh nikmat yang telah Allah berikan kepada kita. Kemudian, sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah pada panutan kita, nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Tidak lupa melalui mimbar Jum’at yang mulia ini khatib mengingatkan diri khatib sendiri dan jama’ah sekalian untuk senantiasa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah subhanahu wa ta’ala.

وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى

“Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa.” (QS. Al-Baqarah: 197)

Kaum muslimin rahimakumullah,

Diantara amalan sederhana tetapi luar biasa dan memiliki begitu banyak keutamaan adalah istighfar. Ucapan istighfar astaghfirullah maknanya adalah memohon ampun pada Allah. Jadi ketika kita mengucapkan astaghfirullah… astaghfirullah… astaghfirullah, kita mohon pada Allah ampuni kekurangan dan dosa-dosa kita. Istighfar memiliki keutamaan yang luar biasa diantaranya:

Pertama, istighfar pintu diampuninya dosa-dosa

Tidak ada manusia yang bisa lepas dari dosa dan kesalahan. Termasuk kita. Kita tahu persis bertapa banyak dosa dan kesalahan yang telah kita lakukan. Mari banyak istighfar dan taubat pada Allah karena Allah Dzat yang menerima taubat. Sebagaimana dalam hadits qudsi:

يَا عِبَادِيْ ! إِنَّكُمْ تُـخْطِئُوْنَ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ ، وَأَنَا أَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَـمِيْعًا ؛ فَاسْتَغْفِرُوْنِـيْ أَغْفِرْ لَكُمْ.

Wahai hamba-Ku! Sesungguhnya kalian selalu berbuat salah (dosa) di waktu malam dan siang hari; sedang Aku mengampuni seluruh dosa. Maka, mohon ampunlah kalian kepada-Ku niscaya Aku akan mengampuni dosa kalian.” (HR. Muslim dan selainnya).

Telah jadi sunnatullah manusia banyak melakukan dosa. Itu adalah suatu kepastian. Yang salah dan celaka adalah ketika manusia tidak memohon ampun kepada Allah!! Dia tahu dirinya salah dan banyak dosa tetapi enggan minta ampun pada Allah. Sebagai orang beriman mari kita banyak istighfar pada Allah semoga Allah gugurkan dosa-dosa dan kesalahan kita. Amien.

Kedua, istighfar adalah amalan orang beriman

Perlu kita ketahui istighfar dan taubat tidak hanya untuk orang yang bermaksiat. Orang beriman pun diperintahkan untuk banyak istighfar. Bahkan Nabi Muhammad sekalipun, manusia yang terbaik yang telah diampuni dosa-dosanya beliau banyak beristighfar dan taubat pada Allah. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَاللَّهِ إِنِّى لأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِى الْيَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً

“Demi Allah. Sungguh aku selalu beristighfar dan bertaubat kepada Allah dalam sehari lebih dari 70 kali.” (HR. Bukhari)

Dalam riwayat lainnya disebutkan lebih dari seratus kali (مِائَةَ مَرَّةٍ).  Padahal beliau orang yang paling baik dan jauh dari dosa tetapi banyak taubat dan istighfar. Apalagi kita?? Kita lebih layak untuk lebih banyak istighfar lagi.  Ada satu renungan penting, yaitu ketika kita selesai sholat. Selesai salam assalamu’alaikum warahmatullah… assalamu’alaikum warahmatullah… lalu kita diperintahkan untuk istighfar. Padahal habis sholat. Habis ibadah tapi diperintahkan istighfar. Jadi istighfar tidak hanya ketika kita melakukan dosa atau maksiat. Bahkan habis menjalankan ibadah atau kebaikan sekalipun. Karena bisa jadi saat jalankan ibadah atau kebaikan itu ada yang kurang. Sehingga jika ada kekurangan, kita mohon ampun pada Allah agar ketutup kekurangan dengan istighfar itu. Disisi lain juga, agar kita tidak menjadi pribadi yang sombong dengan amalan dan ibadah kita. Mari banyak istighfar pada Allah agar kita menjadi pribadi yang tawadhu’.

Ketiga, istighfar membuka pintu rizki

Istighfar adalah pembuka pintu-pintu rizki. Jadi yang merasa sedang sulit rizkinya mari coba banyak istighfar kepada Allah. Ucapkan dengan tulus, insyaallah Allah akan membuka pintu-pintu rizki pada kita. Ada sebuah kisah menarik, kisah ini insyallah kisah nyata. Diriwayatkan dari Imam al-Hasan al-Bashri rahimahullah. Beliau pernah didatangi oleh seseorang yang mengadu tentang kekeringan. Beliau jawab dengan, “Beristighfarlah kepada Allah.” Lalu ada lagi yang datang mengadukan kemiskinan. Beliau jawab, “Beristighfarlah kepada Allah.” Ada lagi yang meminta agar didoakan punya anak. Beliau katakana, “Beristighfarlah kepada Allah.” Kemudian murid-muridnya bertanya, “Beberapa orang datang kepadamu dengan membawa masalah yang berbeda-beda. Tapi semuanya kau sarankan untuk beristighfar.” Al-Hasan menjawab, “Apa yang kuucapkan sama sekali bukan dari pemikiranku. Tapi Allah Subhanahu wa Ta’ala yang berfirman di Surat Nuh:

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا (10) يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُم مِّدْرَارًا (11) وَيُمْدِدْكُم بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَل لَّكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَل لَّكُمْ أَنْهَارًا (12)

Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun-, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS Nuh: 10-12).

Keempat, istighfar akan menjadi tabungan amal

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut orang yang banyak istiighfar adalah orang yang beruntung.

طُوْبَى ِلمَنْ وَجَدَ فِي صَحِيْفَتِهِ اسْتِغْفَارًا كَثِيْرًا

“Beruntunglah seseorang yang mendapati di dalam catatan amalnya istighfar yang banyak.” (HR. Ibnu Majah, An-Nasai, dan Ath-Thabrani).

Istighfar, amalan sederhana dan ringan di lisan tetapi akan menjadi tabungan amalan. Mari perbanyak catatan amalan kita dengan istighfar. Demikian yang bisa kita sampaikan pada khutbah yang pertama ini, semoga bermanfaat. Sebenarnya masih banyak keutamaan istighfar yang lainnya. Semoga yang telah disebutkan semakin memotivasi kita untuk banyak istighfar. Amien.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ

KHUTBAH KEDUA:

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

Jama’ah ibadah Jum’ah yang semoga dirahmati oleh Allah,  

Istighfar memiliki banyak keutamaan. Mari kita perbanyak istighfar kapan pun dan dimanapun kita berada. Kita bisa baca bacaan istighfar yang pendek astaghfirullah… astaghfirullah… astaghfirullah. Kita bisa juga baca yang lebih panjang. Terutama yang disebut dengan syayyidul istighfar, tuanya istighfar. Yaitu bacaan istighfar yang paling utama sebagaimana disebutkan dalam hadits shahih. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, menyebutkan keutamaan sayyidul istighfar, “Barangsiapa mengucapkannya di waktu siang dengan penuh keyakinan lalu meninggal pada hari itu sebelum waktu sore, maka ia termasuk penghuni surga. Barangsiapa membacanya di waktu malam dengan penuh keyakinan lalu meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk penghuni surga. (Muttafaq alaih, HR Bukhari dan Muslim).

Lalu bagaimana bacaan sayyidul istighfar itu. Diriwayatkan dari sahabat Syaddad bin Aus Radhiyallahu anhu, dimana Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Sayidul Istighfâr (pemimpin istighfar) adalah seseorang hamba mengucapkan,

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ ، لَا إِلٰـهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمتِكَ عَلَيَّ ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ ، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ

Ya Allâh, Engkau adalah Rabbku, tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Engkau. Engkau yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menetapi perjanjian untuk taat kepada-Mu dan janji balasan-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku kepada-Mu, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau”. (HR Bukhari no. 6306, 6323)

Mari kita usahakan banyak baca sayyidul istighfar ini. Jika belum hafal kita coba hafal. Mudah sekali didapatkan di buku-buku hadits maupun buku dzikir dan doa. Demikian yang bisa saya sampaikan dalam khutbah Jum’at ini. Semoga bermanfaat untuk kita, Amien. Mari kita tutup khutbah ini dengan sholawat dan doa.

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ

وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى نَبِيِّهِ مُحَمَّدٍ وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ اَلْعَالَمِينَ

Dr Abu Zakariya Sutrisno

(Pengasuh PP Hubbul Khoir, Dosen UNS, Alumni S3 KSU Saudi)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here