Lailatul qadar adalah malam yang begitu agung, amalan yang dikerjakan pada malam itu dilipat gandakan pahalanya. Lailatul qadr adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan sebagaimana firman Allah ta’ala,
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ
“Malam lailatul qadar itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS Al Qadr: 3)
Sudah semestinya seorang muslim bersemangat mencari lailatul qadar dan memperbanyak amalan padanya seperti sholat, do’a, istighfar dan lainnya. Hendaknya bersungguh-sungguh terutama di sepuluh terakhir bulan Ramadhan. Rasulullah bersabda,
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
”Carilah lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan.” (HR Bukhari&Muslim)
Terkhusus lagi di malam-malam ganjil sebagaimana dalam hadits yang lainnya “Carilah lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh terakhir bulan Ramadhan” (HR Bukhari). Namun, jangan hanya mencukupkan ibadah pada waktu-waktu itu saja. Hendaknya istiqomah ibadah pada waktu-waktu yang lainnya juga. Hanya Allah semata yang mengetahui kepastian lailatul qadar. Diantara hikmah Allah menyembunyikan kepastian jatuhnya lailatul qadar adalah agar kaum muslimin senantiasa bersemangat untuk beribadah. Hal ini seperti Allah menyamarkan waktu yang mustajab untuk berdo’a di hari Jum’at. Allahu A’lam.
Abu Zakariya Sutrisno. Riyadh, 23 Ramadhan 1436H.
Artikel: www.ukhuwahislamiah.com