*Liqa’ Maftuh (Pertemuan) Pelajar Indonesia Dengan Syaikh Prof. Abdurrahman Ash Shehri hafidzahullah* (Dosen KSU dan Pimpinan Markaz Tafsir)
Berikut ini diantara faedah yang kami dapatkan:
1. Pentingnya ilmu dan menuntut ilmu. Menuntut ilmu adalah bagian dari jihad fi sabilillah. Seorang penuntut ilmu ibaratnya adalah seorang tentara “yang berperang” di medan ilmu atau pemikiran.
2. Ilmu itu diperoleh setahap-demi setahap.
3. Pentingnya memplanning untuk meraih kesuksesan. Hendaknya apa yang kita impikan ditulis dan dievaluasi secara berkala.
4. Pentingnya fokus dan menjadi ahli sesuai dengan bidang yang digeluti. [Beliau, Syaikh Abdurrahman Ash Shehri, fokus dalam tafsir dan ilmu-ilmu al Qur’an. Beliau banyak melakukan kajian tentang tafsir dan ilmu-ilmu al Qur’an. Beliau juga memimpin beberapa pusat studi terkait al Qur’an seperti Markas Tafsir (tafsir.net) dan Pusat Studi Al Qur’an KSU (c.ksu.edu.sa/quranchair)]
5. Dekatlah dengan orang-orang yang memiliki keahlian dan ambilah faedah darinya. Jagalah waktu sebaik-baiknya. Jangan habiskan waktu sibuk dengan HP atau perkara sia-sia lainnya.
6. Diantara kitab utama dalam ilmu al Qur’an yang penting untuk dipelajari terlebih dahulu adalah
– Tafsir Ibnu Katsir
– Al muharrar karya Musa’ad Thoyyar.
– At tahrir fii ushuli at-tafsir
Beliau membuat list 100 kitab yang penting yang terkait ilmu tentang al Qur’an (المنتقى من كتب الدراسات القرآنية). Bisa diakses diakses di internet.
Sekian semoga bermanfaat.
Liqa’ maftuh diadakan di Markas Tafsir, Riyadh 24/3/1438H.
Abu Zakariya Sutrisno.
—
✅ Ukhuwahislamiah.com
✅ FB, IG: ukhuwahislamiahcom
✅ TG: telegram.me/ukhuwahislamiahcom