Sebuah keberuntungan yang besar bagi seorang muslim jika dirinya dapat menjadi pintu kebaikan bagi orang lain. Rasulullah bersabda,
إِنَّ مِنَ النَّاسِ مَفَاتِيحَ لِلْخَيْرِ، مَغَالِيقَ لِلشَّرِّ، وَإِنَّ مِنَ النَّاسِ مَفَاتِيحَ لِلشَّرِّ مَغَالِيقَ لِلْخَيْرِ، فَطُوبَى لِمَنْ جَعَلَ اللَّهُ مَفَاتِيحَ الْخَيْرِ عَلَى يَدَيْهِ، وَوَيْلٌ لِمَنْ جَعَلَ اللَّهُ مَفَاتِيحَ الشَّرِّ عَلَى يَدَيْهِ
“Sesungguhnya ada diantara manusia (yang menjadi) kunci-kunci kebaikan dan penutup kejelekan. Dan sesungguhnya ada (juga) dari manusia (yang menjadi) kunci-kunci kejelekan dan penutup kebaikan. Beruntunglah seseorang yang Allah jadikan kunci-kunci kebaikan ditangannya dan kecelakaan bagi orang yang Allah jadikan kunci kejelekan ditangannya.” [HR Ibnu Majah (237). Syaikh Albani mengatakan hadits ini hasan dengan seluruh jalan-jalannya. Lihat Silsilah Shahihah (1332)]
Salah satu cara agar dapat menjadi kunci kebaikan adalah dengan ilmu dan dakwah. Dengan ilmu kita dapat membedakan yang benar dengan yang salah, yang baik dengan yang jelek dan seterusnya. Untuk itu Rasulullah mengatakan bahwa salah satu tanda kebaikan seseorang adalah difahamkan (diberi ilmu) dalam urusan agama. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِيْ الدِّيْنِ
“Barangsiapa dikehendaki baginya kebaikan oleh Allah, Maka Dia akan memberikan pemahaman agama kepadanya.” [HR Bukhari (71) dan Muslim(1037). Diriwayatkan oleh sahabat Muawwiah]
Namun, ilmu saja tidak cukup jika tidak diamalkan dan didakwahkan. Dengan dakwah maka ilmu akan tersebar, sehingga masyarakat pun dapat membedakan yang benar dengan yang salah, yang baik dengan yang buruk.
Sekian, semoga bermanfaat. Semoga kita semua dapat menjadi kunci-kunci kebaikan. Amien.
—
Catatan: Materi disarikan dari kultum Ust Luqman, Lc (Salah seorang mahasiswa S2 KSU)
Abu Zakariya Sutrisno. Riyadh, 9/3/1435H.