Edisi Kedua Puluh Tiga
05 Shafar 1428 H
23 Februari 2007 M
Sudah menjadi realita, bahwa umat Islam saat ini tengah tertimpa berbagai ujian, kelemahan dan diancam marabahaya dari berbagai penjuru baik secara internal maupun eksternal.
Kalau kita mau memperhatikan sungguh umat ini telah tertimpa kelemahan, kehinaan dan bencana yang membinasakan, sejak setengah abad lalu. Kebanyakan musibah dan ujian ini disebabkan lalainya kaum muslimin terhadap sebab-sebab yang mendatangkan bencana dan malapetaka.
Allah I berfirman :
)?????????????????????? ??????????? ???? ????????? ???????????? ???????? ?????? ????? ???? ???? ???? ????? ???????????(
“Dan mengapa ketika kamu ditimpa musibah (pada peperangan Uhud), padahal kamu telah menimpakan kekalahan dua kali lipat kepada musuh-musuhmu (pada peperangan Badar) kamu berkata:”Dari mana datangnya (kekalahan) ini” Katakanlah:”Itu dari (kesalahan) dirimu” (QS.Ali ‘Imran:165)
Dia Ta’ala juga berfirman:
)??????????????? ???? ?????????? ??????? ???????? ??????????(
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri” (QS.As-Syuraa : 30)
Seandainya umat Islam beserta para pemimpinnya kembali kepada ajaran Islam yang benar, mentadabburi kitabullah dan sunnah Rasulullah e, mengamalkan hukum-hukum dan hikmahnya, niscaya mereka akan meraih pertolongan Allah I atas musuh-musuh mereka dan kejayaan Islam yang diidam-idamkan akan terwujud.
Rasulullah e bersabda :
((??????? ????? ????????? ?????, ??? ?????????? ???????? ?????? ?????????? ????? ?????????))
“Allah akan menimpakan kehinaan pada kalian yang kehinaan itu tidak akan dicabut sampai kalian mau kembali kepada agama kalian (yang haq).” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani di dalam Ash-Shahihah :11)
Dengan kembali kepada Islam yang benar, kita akan mulia dan tiada kemuliaan yang hakiki melainkan dengannya.
Umar bin Khath-thab berkata : “Kita adalah suatu kaum yang telah dimuliakan oleh Allah Ta’ala dengan Islam ini, apabila kita mencari kemuliaan pada selain Islam niscaya kita akan disesatkan atau tersesat.”
& Sebab-sebab Kejayaan Islam
Di antara sebab-sebab untuk meraih kejayaan Islam adalah :
1. Tauhid, Iman dan Amal Shaleh
Ini adalah sebab utama kejayaan kaum muslimin. Banyaknya personel yang terlatih lagi kuat, persenjataan yang canggih bukanlah sebab utama.
Allah I berfirman :
) ?????? ????? ????????? ????????? ??????? ?????????? ????????????? ????????????????????? ??? ????????? ???????????????? ????????? ??? ?????????? ???????????????? ?????? ????????? ??????? ???????? ?????? ??????????????????? ???? ?????? ?????????? ??????? ?????????????? ?????????????? ??? ??????? ????? ?????? ?????? ?????? ????????????? ???? ????????????? (
“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi sebagaimana Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk merekadan Dia benar-benar akan merobah (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentausa.Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku.Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang yang fasik.” (QS.An-Nur : 55)
Maka kewajiban kaum muslimin saat ini adalah memperbaiki aqidah dan keimanan mereka, sehingga kejayaan Islam akan mampu diraih sebagaimana yang terjadi pada pendahulu mereka. Sungguh benar perkataan Imam Malik bin Anas Rahimahullah : “Umat ini tidak akan menjadi baik kecuali dengan (meniru) bagaimana generasi awalnya menjadi baik.”
- Barangsiapa yang menolong agama Allah niscaya Allah akan menolongnya
Menolong agama Allah adalah dengan cara menegakkan syariat-syariat-Nya, ittiba’ (meneladani) petunjuk Nabi-Nya e, mewujudkan ubudiyah (peribadatan), hanya kepada Allah semata, menjauhkan dari kesyirikan, menghidupkan sunnah-sunnah Nabi dan mematikan serta menumpas bid’ah-bid’ah dan kerusakan- kerusakan lainnya, dengan cara amar ma’ruf nahi mungkar dan jihad melawan musuh-musuh Allah dimanapun mereka berada.
Menolong agama Allah adalah dengan mentaati Allah dan Rosul-Nya, melaksanakan segala apa yang diperintahkan oleh Allah dan Rosul-Nya dan menjauhi segala apa yang dilarang oleh Allah dan Rosul-Nya.
Allah I berfirman :
) ?????????????? ????? ??? ????????? ????? ????? ????????? ?????? ?(
“Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya.Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa”. (QS.Al-Hajj:40)
Dan barangsiapa yang diberi pertolongan oleh Allah, maka tiada seorang pun yang dapat mengalahkannya. Allah I berfirman :
)??? ??????????? ????? ????? ??????? ?????? ????? ???????????? ????? ??? ??????? ?????????? ???? ???????? ??????? ????? ??????????????? ????????????? (?
“Jika Allah menolong kamu, maka tak ada orang yang dapat mengalahkan kamu; dan jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu Karena itu hendaknya kepada Allah saja orang-orang mu’min bertawakkal.” (QS. Ali‘Imran:160)
3. Kesabaran dan Ketaqwaan
Allah U telah menjajikan kejayaan hanya kepada ahlinya, dan telah menjadikan akibat yang baik yaitu perolongan, kekuatan dan kejayaan serta mengalahkan tipu daya musuh-musuhnya, bagi orang yang bersabar dan bertaqwa. Allah I berfirman : “ya (cukup), jika kamu bersabar dan bertaqwa dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu malaikat yang memakai tanda. Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala-bantuan itu melainkan sebagai khabar gembira bagi (kemenagan)mu, dan agar tenteram hatimu karenanya. Dan kemenanganmu itu hanyalah dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Ali-‘imran:125-126)
Dan Allah U juga berfirman :
) ??? ???????????? ????????? ?????????? ????? ?????????? ?????????? ?????????? ????? ????? ?????????? ??????????? ??? ??????????? ?????????? ??????? ????? ????? ????? ??????????? ??????? (
“Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar dan bertaqwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan.” (QS. Ali‘Imran:120)
)????? ?????? ?????????? ???????????? ??????? ??????????? ????? ????????? ???? ?????????? ??? ???????? ???? ????????? ?????????????? ??????????????(
“Musa berkata kepada kaumnya:”Mohonlah pertolongan kepada Allah dan bersabarlah; dipusakakan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya. Dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertaqwa”. (QS. Ai-A’raf :128)
Rasulullah e bersabda : “Ketauilah bahwa dalam kesabaran terdapat kemenangan, dalam kesusahan terdapat kelapangan dan dalam kesulitan terdapat kemudahan.” (HR. Ahmad, Al-Hakim, Abu Nu’aim. Dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah : 2382)
4. Perselisihan merupakan sebab kelemahan dan kehinan
Seandainya umat ini bersatu di atas kalimat tauhid dan mempersatukan kalimatnya, berpegang teguh dengan tali (agama) Allah, berjihad melawan musuh-musuh Islam dan musuh Allah, dalam rangka meninggikan kalimat Allah dan menegakkan tauhid hanya semata untuk Allah serta membatalkan kesyirikan niscaya Allah pasti akan menolong mereka dan memberikan kejayaan. Allah Ta’ala berfirman :
) ????????????? ???????? ????? ???????? ????? ??????????(
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai”.(QS.Ali ‘Imran :103)
) ??????????? ????? ??????????? ???????????????? ???????????? ?????????? ???????? (?
“Dan ta’atlah kepada Allah dan Rasulnya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu.” (QS.AL-Anfal: 46)
Imam Sya’bi berkata : “Tidaklah sebuah umat berselisih setelah Nabi mereka kecuali ahli batil (musuh) akan mengalahkan ahli haq (kaum muslimin)”. (lihat Siyar Alam Nubala’ (4/311) karya Dzahabi)
Rasulullah e bersabda :
“Dan jadilah hamba- hamba Allah yang saling bersaudara“. (HR. Muslim no. 2564)
5. I’dad (persiapan) menghadapi peperangan secara madiyah (materi) dan ma’nawiyah (kejiwaan)
Disamping persiapan rohani dengan keimanan dan ketaqwaan, diperlukan juga persiapan perlengkapan perang berupa pengadaan pasukan, persenjataan, makanan, obat-obatan serta segala kebutuhan yang esensi. Tak kalah pentingnya juga pengaturan sumber daya dan kemampuan umat guna menampung berbagai pendapat dan menetapkan sikap. Allah Ta’ala berfirman :
)??????????? ?????? ??? ????????????? ???? ??????? ?????? ??????? ????????? ??????????? ???? ??????? ??????? ????????????? ???????????? ???? ????????? ??? ??????????????? ??????? ???????????? ????? ?????????? ???? ?????? ??? ??????? ??????? ??????? ?????????? ?????????? ??? ???????????(60) (
“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggetarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).” (QS. Al- Anfal :60) ?
)?????? ????????? ?????????? ?????????? ???? ??????? ??????? ?????? ????? ????????????? ????????????? ??????? ????????? ???? ???????????? (?
“Dan jika mereka mau berangkat, tentulah mereka menyiapkan persiapan untuk keberangkatan itu, tetapi Allah tidak menyukai keberangkatan mereka, maka Allah melemahkan keinginan mereka, dan dikatakan kepada mereka:”Tinggallah kamu bersama orang-oang yang tinggal itu.” (QS. At-Taubah : 46)
“Hai orang-orang yang beriman, bersiap siagalah kamu,.” (QS.An-Nisa’: 71)
Dua hal di atas (persiapan iman dan persiapan kemampuan umat) merupakan kunci kejayaan yang tak dapat dipisahkan. Perhatikanlah (surat An-Nisa’: 102). Allah memerintahkan Nabi dan para sahabatnya agar tetap eksis menjalankan kewajiban walaupun dalam kancah perang dengan sealu waspada dari serangan musuh..
Semoga Allah Ta’ala memberikan taufiq dan petunjuk kepada kita untuk mengambil sebab-sebab datangnya pertolongan atas orang yahudi dan nasrani serta musuh-musuh Islam, yang mana pada hari itu kaum mukminin bersuka cita akan pertolongan Allah dan meraih kembali kejayaan Islam.
Wallahu a’lam bisshowab.
Disusun oleh: Muhammad Abdul Qadir