PENYAYANG

0
2352

Seorang muslim hendaknya memiliki sifat rahmah (penyayang). Orang yang penyayang akan disayang oleh Allah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

إِنَّمَا يَرْحَمُ اللَّهُ مِنْ عِبَادِهِ الرُّحَمَاءَ

Sesungguhnya yang Allah sayangi dari hamba-hambaNya adalah orang-orang penyayang” (HR. Bukhari no. 7448).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda, “Sayangilah yang dimuka bumi niscaya kamu akan disayangi yang di langit”(HR. Abu Dawud dalam kitab Adab. Hasan). Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda, “Sesungguhnya siapa yang tidak menyayangi maka tidak akan disayangi.” (HR. Muslim 2318)

Sayang tentu tidak cukup sekedar diucapkan di lisan tetapi harus dibuktikan dengan perbuatan. Diantara tanda sifat penyayang adalah mudah memaafkan orang yang berbuat salah, membantu orang yang membutuhkan, memberi makan orang yang kelaparan, menghibur orang yang bersedih dan seterusnya. Bukan orang yang penyayang jika tidak memiliki kepekaan terhadap yang lainnya, apalagi sesama muslim. Orang muslim itu ibarat satu tubuh, jika satu bagian mengeluhkan sesuatu maka bagian tubuh yang lain juga merasakan. Sebagaimana digambarkan oleh Rasulullah, “Perumpamaan orang-orang muslim dalam  hal mencintai, menyayangi, dan simpati diantara mereka adalah ibarat satu tubuh. Jika satu bagian mengeluhkan sesuatu maka seluruh badan akan merasakan tidak bisa tidur dan deman” (HR. Bukhari dan Muslim).

Rasulullah adalah potret (contoh) pribadi yang benar-benar memiliki jiwa penyayang. Beliau begitu mudah memaafkan orang yang berbuat salah pada beliau. Beliau membalas keburukan dengan cara yang terbaik. Hati begitu lembut, terasa berat oleh beliau apa-apa yang menimpa umatnya.   Beliau juga bersedih atas apa-apa yang membuat kaum muslimin sedih. Diantaranya saat putra beliau, Ibrahim, meninggal beliau bersedih dan bahkan juga meneteskan air mata. Kemudian Abdurahman bin Auf radhiyallahu anhu berkata kepada beliau: “Engkau wahai Rasulullah (juga bersedih dan menangis)?” Beliau menjawab: “Ya ibn Auf, sesungguhnya itu adalah (bagian dari) rasa sayang”. Beliau kemudian bersabda, “Sesungguhnya mata meneteskan air mata dan hati bersedih tetapi kita tidak mengucapkan kecuali yang diridhai Tuhan kita. Sesungguhnya kami dengan kepergianmu wahai Ibrahim sangat bersedih.”  (HR. Bukhari 2/105). Contoh sifat sayang yang ditunjukkan Rasulullah adalah saat beliau sholat kemudian terdengar suara anak menangis. Beliau pun memperingkas sholat karena merasa kasihan dengan ibu si anak (Lihat HR Bukhari no. 709).

Sifat penyayang adalah sifat yang terpuji. Tidak hanya sekedar sayang kepada sesama manusia tetapi juga sayang terhadap hewan.   Rasulullah bersabda, “Ketika seorang laki-laki berjalan kemudian dia merasa benar-benar kehausan. Maka dia pun turun ke dalam suatu sumur dan minum darinya. Saat dia keluar ternyata ada seekor anjing yang menjilati tanah karena kehausan. Dia pun berkata: dia (si anjing) mengalami seperti apa yang aku alami (yakni kehausan). Diapun memenuhi khuf (sepatu) (dengan air), memegangnya dengan mulutnya kemudian naik dan memberi minum si anjing. Maka Allah pun berterima kasih dan mengampuninya.” Para sahabat pun pertanya: “Wahai Rasulullah apakah bagi kita ada pahala atas (berbuat baik) pada hewan?” Rasulullah menjawab: “Pada setiap yang memiliki ginjal yang basah ada pahala.” (HR. Bukhari 3/174)

Tulisan ini banyak mengambil faedah dari kitab Minhajul Muslim karya syaikh Abu Bakar Jazairiy rahimahullah.

Abu Zakariya Sutrisno. Riyadh, 28/12/1437H


| Web:Ukhuwahislamiah.com | FB:Ukhuwah Islamiah | Twitter:@ukhuwah_islamia |

 

 

 

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here