Karena lidah telah kelu
Pena telah tumpul
Tinta telah kering
Telinga telah tuli
Mata tiada melihat
Akupun terdiam
Bagai si bisu yang berpuisi
Hanya nanar tatapan mata
Kening berkerut purut
Menghiasi dahi
Dan wajah bagai rembulan yang pucat pasi
Kuharap hatimu mengerti.
Kenapa aku begini.
Puisi yang bagus. Salam kenal