📆 Tidak terasa masa begitu cepat berjalan, hari berganti dengan hari dan tahun yang satu mengiringi tahun yang lainnya. Sebagian kita rasanya belum lama hidup di dunia ini tetapi ternyata usia sudah tidak muda lagi. Kita dapati keluarga, sahabat dan orang-orang dekat kita yang dulu bersama kita tetapi sekarang ajal telah memisahkan mereka dari kita.
💡 Ini semua mengingatkan kepada kita bahwa hidup ini tidak kekal dan semua cepat cepat sekali berlalu. Setiap manusia berjalan menuju suatu kepastian, yaitu ajalnya.
📜 Sungguh benar apa yang dikatakan Hasan Al Basri rahimahullah:
يـا ابن آدم، إنما أنت أيام، كلما ذهب يوم ذهب بعضك
“Wahai anak adam, sesungguhnya kamu hanyalah (kumpulan) hari-hari, setiap pergi suatu hari maka pergi sebagian dirimu.” (Hilyatu Auliya’, 2/148)
📌 Masihkah kita ragu bahwa kematian pasti menjemput kita? Masihkah kita ragu akan meninggalkan dunia yang fana ini? Kalau kita benar-benar yakin kematian itu pasti menjemput kita maka pertanyaanya amalan kebaikan apa saja yang telah kita lakukan? Sudahkan kita isi hidup kita ini dengan amalan kebaikan? Atau malah sebaliknya, hidup kita penuh dengan catatan keburukan?
⚠ Jangan sampai kita menjadi orang-orang yang menyesal di kemudian hari. Ketika kematian telah menjemput maka tidak ada gunanya lagi penyesalan. Allah Ta’ala berfirman,
حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ كَلا إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ
“Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: “Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia). Agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak! Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan.” (QS. Al Mu’minun: 99-100)
Abu Zakariya Sutrisno. Riyadh, 28/12/1438H.
—
🌏 Artikel: Ukhuwahislamiah.com
✅ Silahkan dishare! Semoga bermanfaat.