Bismillah. Berita dan juga isu terkait Arab Saudi dan Timur Tengah secara umum masih hangat dibicarakan di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia. Media massa baik nasional maupun lokal pun tak mau ketinggalan meramaikan berita terkait Saudi. Belum lagi ditambah ramainya media sosial. Tidak dipungkiri bahwa Arab Saudi adalah salah satu negara Islam yang berpengaruh. Diantaranya karena keberadaan dua kota suci umat Islam, Mekah dan Madinah, yang diagungkan umat Islam di seluruh dunia dan juga karena tingkat ekonomi Arab Saudi cukup tinggi dibanding negara Islam dan negara Arab lainnya.
Awalnya saya agak malas menanggapi berita dan isu yang berkembang. Namun, lama-lama prihatin melihat banyak sekali berita yang sekedar asal tulis sehingga membuat heboh dan membingungkan masyarakat. Belum lagi berita-berita yang “dipoles” dan “diframing” sehingga ditakutkan bisa menggiring pada opini yang salah. Saya sendiri berada di Saudi sejak tahun 2010 (sebelum Arab Spring muncul) sehingga sedikit banyak mengetahui dan merasakan apa yang terjadi di Saudi. Oleh karena itu, pada tulisan yang berseri ini saya akan mencoba menulis apa yang “saya ketahui” dan “saya fahami” terkait berita dan isu yang berkembang seputar Arab Saudi. Semoga bisa menambah wawasan sekaligus meluruskan isu-isu yang tidak benar.
Dia awal ini saya perlu menghimbau beberapa hal:
Pertama, mari terus membaca dan belajar agar semakin terbuka wawasan dan pengetahuan kita. Orang yang berilmu dan memiliki wawasan yang luas akan semakin arif, bijaksana dan objektif dalam menyikapi segala sesuatu. Oleh karena itu, ayat yang pertama kali Allah turunkan berisi perintah untuk membaca dan belajar (iqra’!). Allah berfirman, “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan“ (QS Al Alaq: 1).
Kedua, selalu berhati-hati dan berusaha tabayun (mengecek) berita yang didapat. Jangan langsung percaya dan kemudian menshare ulang setiap berita yang didapat. Harus bisa membedakan mana berita yang benar dan mana yang sekedar isu. Apalagi jika dari sumber yang meragukan. Untuk itu Allah memerintahkan untuk mengecek berita dari orang-orang fasik, “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti” (QS Al Hujurat: 6).
Ketiga, perlu saya tegaskan kembali bahwa saya menulis berdasar apa yang saya ketahui dan saya fahami. Selain itu, karena keterbatasan waktu dan juga karena kesibukan saya tulis postingan-postingan ini apa adanya. Jadi ini adalah tulisan ringan dan santai. Bisa jadi apa yang saya sampaikan kurang tepat. Silahkan diluruskan atau ditanggapi. Kalau ada yang mau usul pembahasan juga tidak apa-apa.
Sekian dulu, ini sekedar untuk pendahuluan. Tulisan berikutnya kita bahas MBS (Pangeran Muhammad bin Salman) yang disebut-sebut menjadi motor banyak perubahan di Saudi saat ini.
Abu Zakariya Sutrisno. Riyadh, 02/03/1439H.