Siapa diantara kita yang tidak tahu sarang laba-laba? Pasti semua mengetahuinya. Sebuah sarang yang sangat rapuh yang andai kata kita sentuh sedikit pasti akan rusak. Tahukah Anda? Di dalam Al Qu’an Allah menyebutkan sebuah perumpaan tentang sarang laba-laba. Allah berfirman,
مَثَلُ الَّذِينَ اتَّخَذُوا مِن دُونِ اللَّهِ أَوْلِيَاء كَمَثَلِ الْعَنكَبُوتِ اتَّخَذَتْ بَيْتاً وَإِنَّ أَوْهَنَ الْبُيُوتِ لَبَيْتُ الْعَنكَبُوتِ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui. (QS Al Ankabuut: 41)
Serapuh sarang laba-laba. Ya, itulah perumpaan yang Allah sebutkan bagi orang-orang yang menjadikan selainNya sebagai pelindung atau sesembahan. Mereka-mereka yang dijadikan sebagai sesembahan atau pelindung (selain Allah) tidak punya kekuatan atau kekuasaan sedikitpun. Mereka tidak bisa menolong di saat susah atau membantu saat dibutuhkan. Bagaiamana mereka bisa dijadikan sesembahan dan pelindung?? Ibarat menjadikan sarang laba-laba sebagai rumah, rumah yang tidak bisa dijadikan tempat berlindung dari gangguan atau berlindung dari hawa dingin dan panas.
Andaikata manusia mau sedikit berfikir dan merenung tentu tidak akan menjadikan mereka (selain Allah) sebagai pelindung atau sesembahan. Cukuplah Allah sebagai pelindung dan sesembahan. Allah adalah Tuhan semesta alam, Dzat yang maha Kuasa atas segala sesuatu dan maha Penyayang atas makhluqNya. Dzat yang andaikata hambaNya menjadikanNya sebagai wali/pelindung maka mencukupinya baik dalam perkara dunia maupun akhirat.
Semoga bermanfaat. Wabillahit Taufiq.
—
Abu Zakariya Sutrisno. Riyadh 26 Rajab 1434 (5 Juni 2013).
Maraji’ : Tafsir syaikh as Sa’di rahimahullah.