Diantara rahmat Allah bawasanya Dia menerima taubat seorang hamba dan mengampuni seluruh dosanya jika benar taubatnya. Untuk itu sebesar apapun dosa yang kita lakukan jangan berputus asa dari rahmat Allah. Jangan mengatakan “Ah, aku sudah kelewatan, aku sudah melakukan dosa yang terlampau besar” atau mengatakan “Apakah mungkin aku yang seperti ini akan diampuni?” dan perkataan semisalnya. Tidakkah kita ingat firman Allah ta’ala,
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعاً إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS Az Zumar: 53)
Segeralah bertaubat dan perbaguslah taubatmu, semoga Allah mengampuni seluruh dosa dan kesalahanmu yang telah berlalu. Rasulullah bersabda,
التَّائِبُ مِنَ الذَّنْبِ، كَمَنْ لَا ذَنْبَ لَهُ
“Orang yang bertaubat dari suatu dosa seakan ia tidak pernah melakukan dosa itu sama sekali.” [HR Ibnu Majah. Syaikh Albani mengatakan hasan]
Semoga bermanfaat.
Abu Zakariya Sutrisno. Riyadh, 5 Mei 2013.
