Segala puji bagi Allah, sholawat dan salam atas Rasulullah.
Rasulullah pernah bersabda,
مَنْ كَانَتِ الآخِرَةُ هَمَّهُ جَعَلَ اللَّهُ غِنَاهُ فِي قَلْبِهِ ، وَجَمَعَ لَهُ شَمْلَهُ ، وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِيَ رَاغِمَةٌ ، وَمَنْ كَانَتِ الدُّنْيَا هَمَّهُ جَعَلَ اللَّهُ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ ، وَفَرَّقَ عَلَيْهِ شَمْلَهُ ، وَلَمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلا مَا قُدِّرَ لَهُ “
“Barangsiapa akhirat menjadi tujuan (utama)nya maka Allah menjadikan kecukupan pada hatinya, mengumpulkan urusannya dan dunia mendatanginya dalam keadaan terhina. Dan barangsiapa dunia menjadi tujuannya maka Allah menjadikan kefaqiran di depan matanya, menjadikan urusanya bercerai-berai serta tidaklah dunia datang kepadanya kecuali sesuatu yang telah ditakdirkan baginya” (HR Tirmidzi. Dishahihkan oleh syaikh Albani)
Mari sedikit merenungi hadist diatas..
Rasulullah mengatakan bahwa barangsiapa menjadikan akhirat sebagai obsesi (tujuan utama) hidupnya, maka Allah akan memberikan tiga hal:
- Kecukupan pada hati
- Urusanya mudah
- Dunia mendatanginya dalam keadaan hina
Sebaliknya, jika dunia menjadi obsesi maka Allah akan menjanjikan tiga hal pula:
- Diliputi kefaqiran/ perasaan serba kurang
- Urusanya berantakan
- Tidaklah dunia datang kepadanya kecuali sesuatu yang telah ditakdirkan baginya
Sekarang mana yang menjadi obesi hidupmu? Dunia atau akhirat?
مَن كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الْآخِرَةِ نَزِدْ لَهُ فِي حَرْثِهِ وَمَن كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الدُّنْيَا نُؤتِهِ مِنْهَا وَمَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِن نَّصِيبٍ
“Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat.” (QS Asy Syura: 20)
Semoga bisa menjadi renungan kita bersama.
—
Abu Zakariya Sutrisno. Riyadh, 30 Syawal 1434H.