Dalam sebuah hadistnya Rasulullah bersabda, Sesungguhnya setiap amalan itu tergantung penutupnya (HR Bukhari 6012).
Kegiatan Rasulullah saat diawal bulan Ramadhan sama seperti bulan-bulan sebelumnya, tetapi begitu memasuki supuluh hari terahir di bulan Ramadhan beliau mulai mengikatkan tali pinggangnya (bersungguh-sungguh) beribadah dalam ibadah. Beliau iktikaf, qiyamul lail dan melakukan amalan lainnya. Aisyah radhiyallahu ‘anhu berkata, “Bahwasanya Rasulullah apabila masuk kesepuluh hari terakhir, beliau mengencangkan kain sarungnya, menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya.” (HR Bukhari, Muslim).
Dan demikian juga para sahabat dan kaum salafus shalih setelahnya, mereka menjadikan penghujung ramadhan untuk fokus beribadah. Mereka puasa di siang hari, dan bangun berdiri dimalam hari untuk qiyamul lail. Jauh sekali perbandingannya dengan kaum muslimin di saat ini, menjelang Ramadhan berakhir masjid masjid semakin sepi, jama’ah shalat fardhu dan tarawih semakin berkurang. Sebalikknya pasar-pasar semakin rame, mall dan pusat perbelanjaan lainnya semakin membludak pengunjungnya. – Allahu musta’an-
Diantara petunjuk Rasulullah di penghujung bulan Ramadhan adalah iktikaf apalagi di sepuluh malam yang terakhir. ‘Aisyah berkata, ”Rosululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam ber-i’tikaf di sepuluh hari terakhir pada bulan Romadhon.” Diantara petunjuk rasulullah di penghujung Ramadhan adalah mencari lailatul al qodar. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Carilah malam lailatul qodar di sepuluh hari terakhir bulan Romadhon (HR Bukhori 2020)